Cari Blog Ini

Cari Blog Ini

Jumat, 17 April 2009

Bismillah

Bismillah..
Mungkin hanya sebuah ucapan dan seringkali hanya sebatas ucapan. Padahal kata itu dalam sekali maknanya. Bismillah seringkali digunakan untuk melegitimasi tindakan kita. Bismillah seringkali digunakan untuk pembenaran terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan.
Bismillah sebenarnya mengandung makna yang dalam. Cermin ketulusan, cermin ketakberdayaan manusia, cermin kepasrahan kepada Sang Pencipta. Setiap perbuatan yang sedang dan akan dilakukan disadari sebagai 'perbuatan' Tuhan. Tidak ada kepentingan manusia di dalamnya. Tidak ada keinginan, tidak ada kekecewaan, dan tidak ada motif motif laen kecuali hanya sekedar melaksanakan 'kehendak Tuhan.
Bismillah yang tulus, biasanya nafsu malas melaksanakan. Nafsu enggan melakukan.
Bismillah adalah melaksanakan sesuatu hanya karena Allah semata, bukan karena kepentingan nafsu kita, bukan karena apa-apa, dan bukan karena siapa-siapa.......

( to be continue )

Minggu, 22 Maret 2009

Nafas

Setiap tarikan nafas adalah nikmat Allah yang diberikan kepada umat. Setiap hembusan nafas adalah anugrah Allah yang tak ternilai harganya. Disadari atau tidak, nafas akan terus bekerja sesuai dengan tugasnya. Tetapi keberadaan nafas seringkali kita lupakan, apalagi mensyukurinya.
Tidak mensyukuri nikmat Allah adalah kekufuran.'Tertutup'..!
Untuk mengingatkan betapa penting dan berharganya nafas, kemudian hadir flu, pilek, polip, asma, atau apa saja yang menyadarkan manusia tentang betapa berharga dan betapa pentingnya nafas. Adakah hal tersebut mampu membuat manusia kemudian menyukuri keberadaan nafasnya .....??
Di tarikan dan hembusan nafas terdapat cermin jiwa manusia. Kalau kita mau memperhatikan nafas dengan sungguh-sungguh, maka tempo dan tekanan nafas seseorang akan sangan bervariasi. Ketika sedang menahan amarah, ketika sedang meluapkan amarah, ketika sedang jatuh cinta, melamun, tenang, sedih, gelisah dan sebagainya, maka irama nafas dan "berat-ringannya' nafas akan sangat berbeda.
Dalam nafas ada power yang hebat. Maka seseorang yang kehilangan nafas selama kurang lebih 10 menit, kecil sekali kemungkinan untuk hidup dan pusat nafas tersebut berada pada paru-paru.
Maka kemudian, para ahli bersyukur kepada Allah, menjadikan nafas sebagai media berdzikir, mengingat, merasakan dan 'menyaksikan' kebesaran-Nya. Dzikir khofi. Dzikir yang selalu menggaung di dalam hati. Dzikir di dalam rasa. Dzikir, mengingat Allah yang tiada henti-hentinya bersamaan dengan nafas yang masuk dan keluar dari tubuh.
Allah..... Hu. Allah......Hu. Allah....Hu.
Allah-Hu-Ahad. Allah-Hu-shomad.........
Wallah- Hu A'lam bisawab.