Cari Blog Ini

Cari Blog Ini

Minggu, 22 Maret 2009

Nafas

Setiap tarikan nafas adalah nikmat Allah yang diberikan kepada umat. Setiap hembusan nafas adalah anugrah Allah yang tak ternilai harganya. Disadari atau tidak, nafas akan terus bekerja sesuai dengan tugasnya. Tetapi keberadaan nafas seringkali kita lupakan, apalagi mensyukurinya.
Tidak mensyukuri nikmat Allah adalah kekufuran.'Tertutup'..!
Untuk mengingatkan betapa penting dan berharganya nafas, kemudian hadir flu, pilek, polip, asma, atau apa saja yang menyadarkan manusia tentang betapa berharga dan betapa pentingnya nafas. Adakah hal tersebut mampu membuat manusia kemudian menyukuri keberadaan nafasnya .....??
Di tarikan dan hembusan nafas terdapat cermin jiwa manusia. Kalau kita mau memperhatikan nafas dengan sungguh-sungguh, maka tempo dan tekanan nafas seseorang akan sangan bervariasi. Ketika sedang menahan amarah, ketika sedang meluapkan amarah, ketika sedang jatuh cinta, melamun, tenang, sedih, gelisah dan sebagainya, maka irama nafas dan "berat-ringannya' nafas akan sangat berbeda.
Dalam nafas ada power yang hebat. Maka seseorang yang kehilangan nafas selama kurang lebih 10 menit, kecil sekali kemungkinan untuk hidup dan pusat nafas tersebut berada pada paru-paru.
Maka kemudian, para ahli bersyukur kepada Allah, menjadikan nafas sebagai media berdzikir, mengingat, merasakan dan 'menyaksikan' kebesaran-Nya. Dzikir khofi. Dzikir yang selalu menggaung di dalam hati. Dzikir di dalam rasa. Dzikir, mengingat Allah yang tiada henti-hentinya bersamaan dengan nafas yang masuk dan keluar dari tubuh.
Allah..... Hu. Allah......Hu. Allah....Hu.
Allah-Hu-Ahad. Allah-Hu-shomad.........
Wallah- Hu A'lam bisawab.